HISTOLOGI LIMPA PADA IKAN (Clarias sp)
Keterangan
1 = red pulp
2 = white pulp
Berdasarkan Praktikum Histologi Ikan tentang
limpa Ikan Lele (Clarias sp.) yang
telah dilakukan di Laboratorium Kering Gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro, diketahui bahwa limpa merupakan organ
hematopoietik pada ikan yang penting. Limpa merupakan organ limfoid
terbesar dan terletak dibagian depan dekat dengan hati. Secara anatomis, tepi limpa
yang normal berbentuk pipih dan limpa memiliki warna cenderung ke merah gelap
dan hitam. Limpa memiliki
fungsi untuk memproduksi sel getah bening dan menyimpan sel darah
merah. Organ limpa memproduksi sel darah merah yang terdiri dari eritrosit
yang belum matang ataupun sel-sel yang akan berdiferensiasi menjadi eritrosit
setelah memasuki sirkulasi darah. Fungsi limpa juga untuk
mengakumulasi makrofaga, sebagai tempat cadangan darah dan sebagai organ
pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang
masuk ke dalam darah. Hal ini diperkuat oleh Pratiwi dan
Manan (2015), yang menyatakan bahwa limpa merupakan organ yang sangat penting
bagi ikan. Darah dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk
limpa melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi digumpalkan oleh melano
makrofaga (Mm) berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri. Jaringan limpa
pada ikan sama dengan jaringan hati dan usus yaitu normal.
Beberapa bagian pada organ hati ikan lele (Clarias sp.) yang telah ditemukan pada perbesaran
mikroskop 4x10 dan perbesaran mikroskop 10x10 terlihat pulpa putih (white pulp) dan pulpa merah (red pulp). Pulpa merah mengandung banyak
eritrosit, sedangkan pulpa putih mengandung banyak limfosit. Ketika pulpa merah
terisi oleh sel darah merah, pulpa putih dapat terlihat dengan jelas. Pulpa
putih merupakan jaringan limfatik primer yang dapat menghasilkan sel darah
putih seperti leukosit dan granulosit. Limpa juga bisa mengalami deplesi
folikel limfoid pada pulpa putih apabila kepadatan sel limfoid berkurang. Hal
ini diperkuat oleh Johnny dan Roza (2009), yang mengatakan bahwa pengamatan
organ limpa menunjukkan banyak sel-sel raksasa (giant cell). Sel-sel
raksasa yang dikenal sebagai leukosit merupakan salah satu sel darah yang
mempunyai peran sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh ikan. Leukosit
sangat berbeda dari eritrosit karena memiliki kemampuan bergerak bebas.
Leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan. Jumlah seluruh
leukosit jauh di bawah eritrosit dan jumlahnya bervariasi berdasarkan jenis hewannya.
Jumlah leukosit yang menyimpang dari keadaan normal mempunyai arti klinik
penting dalam mengevaluasi gangguan kesehatan. Jumlah leukosit akan meningkat
secara pesat dalam waktu yang singkat apabila terjadi suatu penyakit infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Johnny F. dan D. Roza.
2009. Kasus Infeksi Virus Irido pada Benih Ikan Kerapu Pasir, Epinephelus Corallicola
di Hatchery. Jurnal Perikanan. XI (1) : 8-12.
Pratiwi, H. C. dan A. Manan.
2015. Teknik Dasar Histologi pada Ikan Gurami (Osphorenemus gouramy). Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Ilmu Kelautan. 7(2) : 153-158.
No comments:
Post a Comment