Sunday 20 May 2018

HISTOLOGI ORGAN LIMPA


 HISTOLOGI LIMPA PADA IKAN (Clarias sp)

Keterangan
1 = red pulp
2 = white pulp

Berdasarkan Praktikum Histologi Ikan tentang limpa Ikan Lele (Clarias sp.) yang telah dilakukan di Laboratorium Kering Gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, diketahui bahwa limpa merupakan organ hematopoietik pada ikan yang penting. Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak dibagian depan dekat dengan hati. Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih dan limpa memiliki warna cenderung ke merah gelap dan hitam. Limpa memiliki fungsi untuk memproduksi sel getah bening dan menyimpan sel darah merah. Organ limpa memproduksi sel darah merah yang terdiri dari eritrosit yang belum matang ataupun sel-sel yang akan berdiferensiasi menjadi eritrosit setelah memasuki sirkulasi darah. Fungsi limpa juga untuk mengakumulasi makrofaga, sebagai tempat cadangan darah dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah. Hal ini diperkuat oleh Pratiwi dan Manan (2015), yang menyatakan bahwa limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk limpa melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi digumpalkan oleh melano makrofaga (Mm) berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri. Jaringan limpa pada ikan sama dengan jaringan hati dan usus yaitu normal.
Beberapa bagian pada organ hati ikan lele (Clarias sp.) yang telah ditemukan pada perbesaran mikroskop 4x10 dan perbesaran mikroskop 10x10 terlihat pulpa putih (white pulp) dan pulpa merah (red pulp). Pulpa merah mengandung banyak eritrosit, sedangkan pulpa putih mengandung banyak limfosit. Ketika pulpa merah terisi oleh sel darah merah, pulpa putih dapat terlihat dengan jelas. Pulpa putih merupakan jaringan limfatik primer yang dapat menghasilkan sel darah putih seperti leukosit dan granulosit. Limpa juga bisa mengalami deplesi folikel limfoid pada pulpa putih apabila kepadatan sel limfoid berkurang. Hal ini diperkuat oleh Johnny dan Roza (2009), yang mengatakan bahwa pengamatan organ limpa menunjukkan banyak sel-sel raksasa (giant cell). Sel-sel raksasa yang dikenal sebagai leukosit merupakan salah satu sel darah yang mempunyai peran sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh ikan. Leukosit sangat berbeda dari eritrosit karena memiliki kemampuan bergerak bebas. Leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan. Jumlah seluruh leukosit jauh di bawah eritrosit dan jumlahnya bervariasi berdasarkan jenis hewannya. Jumlah leukosit yang menyimpang dari keadaan normal mempunyai arti klinik penting dalam mengevaluasi gangguan kesehatan. Jumlah leukosit akan meningkat secara pesat dalam waktu yang singkat apabila terjadi suatu penyakit infeksi
 DAFTAR PUSTAKA
Johnny F. dan D. Roza. 2009. Kasus Infeksi Virus Irido pada Benih Ikan Kerapu Pasir, Epinephelus Corallicola di Hatchery. Jurnal Perikanan. XI (1) : 8-12.
Pratiwi, H. C. dan A. Manan. 2015. Teknik Dasar Histologi pada Ikan Gurami (Osphorenemus gouramy). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Ilmu Kelautan. 7(2) : 153-158.

No comments:

Post a Comment