Sunday 20 May 2018

HISTOLOGI ORGAN GINJAL


HISTOLOGI GINJAL PADA IKAN (Clarias sp)



Keterangan :
1. Glomerulus
2. Tubulus Distal
3. Tubulus Proksimal 2
4. Tubulus Proksimal 1
Ginjal ikan pada umumnya terletak diantara columna vertebralis dan gelembung renang, terletak diatas rongga perut, diluar peritonium, dibawah tulang punggung dan aorta dorsalis. Ginjal ikan tersusun atas 2 bagian yaitu ginjal depan dan belakang yang terlihat menempel satu sama lain dan juga menyerupai organ berbentuk segitiga melebar dan berwarna merah. Fungsi ginjal yaitu untuk menyaring sisa-sisa proses metabolisme dan mengambil zat-zat yang diperlukan oleh tubuh dan akan diedarkan kembali melalui darah. Selain itu darah juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan, tekanan osmotik cairan tubuh ikan. Hal ini diperkuat oleh Mandra et al (2013) bahwa ginjal melakukan fungsi penting yang berkaitan dengan elektrolit dan keseimbangan air serta mempertahankan lingkungan internal yang stabil (osmoregulasi). Organ ginjal dapat dijadikan adanya pencemaran air. Ginjal ikan merupakan salah satu organ pertama yang terpapar oleh pencemaran perairan, karena ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring sisa – sisa dari metabolisme. Hal ini juga diperkuat                      oleh Wagiman et al .(2014) yang menyatakn bahwa ginjal ikan secara umum terletak diantara columna vertebralis dan gelembung renang. Berada diatas rongga perut diluar peritonium, dibawah tulang punggung dan aorta dorsalis. Ginjal terbentuk dari dua bagian, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan yang saling menempel satu sama lain dan menyerupai satu organ yang berbentuk segitiga melebar dan berwarna merah.
Perbesaran pengamatan pada 4 x 10 dan 10 x 10 didapatkan organ target yaitu glomerulus, tubulus proksimal, tubulus proksimal 2 dan tubulus distal. Glomerulus juga sering disebut dengan jaringan kapiler. Glomerulus berbentuk menyerupai angka enam. Fungsi ginjal pertama kali yaitu dimulai di glomerulus, yaitu pembentuk ultra filtra enam plasma ultrafiltra akan memasuki kapsula bowmen dan menujiu ke lumen pada tubulus. Saat filtrasi melalui bagian segmen di tubulus. Hal ini diperkuat oleh Tresnati, (2013) menyatakan bahwa glomerulus atau lebih dikenal dengan jaringan kapiler, tidak berbentuk bulat utuh rapi tapi menyerupai angka enam. Fungsi glomerulus yaitu pembentuk ultra filtra dari plasma. Glomerulus yang tersusun dari kapiler darah berfungsi sebagai penyaring selektif dari darah terutama dalam filtrasi darah normal.
Daftar Pustaka:
Mandra, S., N. Marusin dan P. Santoso. 2013. Analisis Histologi Ginjal Ikan Asang
            (Osteochilus hasselti) di Danau Maninjau dan Singkawak, Sumatera Barat.
            Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2(3): 194-200.

Tresnati, J. 2013. Perubahan Jaringan Ginjal Ikan Pari Kembung (Dacyatis kugli)
            Akibat Paparan Logam Merkuri (Hg). Semnaskan: 1-5.

Wagiman, Yusfiati dan R. Elvyra. 2014. Struktur Ginjal Ikan Selais
            (Ompokhypopthalmus Bleeker, 1846) di Perairan Sungai Siak Kota Pekanbaru.
            1(2): 1-9.

HISTOLOGI ORGAN LIMPA


 HISTOLOGI LIMPA PADA IKAN (Clarias sp)

Keterangan
1 = red pulp
2 = white pulp

Berdasarkan Praktikum Histologi Ikan tentang limpa Ikan Lele (Clarias sp.) yang telah dilakukan di Laboratorium Kering Gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, diketahui bahwa limpa merupakan organ hematopoietik pada ikan yang penting. Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak dibagian depan dekat dengan hati. Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih dan limpa memiliki warna cenderung ke merah gelap dan hitam. Limpa memiliki fungsi untuk memproduksi sel getah bening dan menyimpan sel darah merah. Organ limpa memproduksi sel darah merah yang terdiri dari eritrosit yang belum matang ataupun sel-sel yang akan berdiferensiasi menjadi eritrosit setelah memasuki sirkulasi darah. Fungsi limpa juga untuk mengakumulasi makrofaga, sebagai tempat cadangan darah dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah. Hal ini diperkuat oleh Pratiwi dan Manan (2015), yang menyatakan bahwa limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk limpa melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi digumpalkan oleh melano makrofaga (Mm) berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri. Jaringan limpa pada ikan sama dengan jaringan hati dan usus yaitu normal.
Beberapa bagian pada organ hati ikan lele (Clarias sp.) yang telah ditemukan pada perbesaran mikroskop 4x10 dan perbesaran mikroskop 10x10 terlihat pulpa putih (white pulp) dan pulpa merah (red pulp). Pulpa merah mengandung banyak eritrosit, sedangkan pulpa putih mengandung banyak limfosit. Ketika pulpa merah terisi oleh sel darah merah, pulpa putih dapat terlihat dengan jelas. Pulpa putih merupakan jaringan limfatik primer yang dapat menghasilkan sel darah putih seperti leukosit dan granulosit. Limpa juga bisa mengalami deplesi folikel limfoid pada pulpa putih apabila kepadatan sel limfoid berkurang. Hal ini diperkuat oleh Johnny dan Roza (2009), yang mengatakan bahwa pengamatan organ limpa menunjukkan banyak sel-sel raksasa (giant cell). Sel-sel raksasa yang dikenal sebagai leukosit merupakan salah satu sel darah yang mempunyai peran sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh ikan. Leukosit sangat berbeda dari eritrosit karena memiliki kemampuan bergerak bebas. Leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan. Jumlah seluruh leukosit jauh di bawah eritrosit dan jumlahnya bervariasi berdasarkan jenis hewannya. Jumlah leukosit yang menyimpang dari keadaan normal mempunyai arti klinik penting dalam mengevaluasi gangguan kesehatan. Jumlah leukosit akan meningkat secara pesat dalam waktu yang singkat apabila terjadi suatu penyakit infeksi
 DAFTAR PUSTAKA
Johnny F. dan D. Roza. 2009. Kasus Infeksi Virus Irido pada Benih Ikan Kerapu Pasir, Epinephelus Corallicola di Hatchery. Jurnal Perikanan. XI (1) : 8-12.
Pratiwi, H. C. dan A. Manan. 2015. Teknik Dasar Histologi pada Ikan Gurami (Osphorenemus gouramy). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Ilmu Kelautan. 7(2) : 153-158.

HISTOLOGI ORGAN HATI

HISTOLOGI HATI IKAN (Clarias sp)
Perbesaran 4X10

Perbesaran 10x10

Berdasarkan Praktikum Histologi Ikan Tentang Hati Ikan Lele (Clarias sp) yang telah dilakukan di Laboratorium Kering Gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, diketahui bahwa hati merupakan alat metabolisme tubuh, organ hati menghasilkan cairan empedu sebagai emulsifikator lemak yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Fungsi hati antara lain yaitu menghasilkan empedu, membantu daya absorbsi lemak di usus dan mengubah zat yang tidak dapat larut dalam air, sebagai tempat metabolisme, mengahancurkan sel darah pada ikan, mempertahankan kimia darah sessuai pada tubuh ikan, menawarkan dan menghilangkan racun, dan berperan dalam mengatur kadar nitrogen dalam proses ekskresi. Hal ini diperkuat oleh oleh Triadani et al. (2010) yang menyatakan bahwa hati merupakan organ penting untuk mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Hati merupakan organ yang berfungsi untuk mendeteksi racun pada tubuh. Jika hati terganggu maka proses metabolisme juga akan terganggu.
Beberapa bagian pada organ hati ikan lele (Clarias sp.) yang telah ditemukan pada perbesaran mikroskop 4x10  terlihat liver capsul venna, kapiler, eritrosit, arteriol, dan hepatosit. Hepatosit mengisi sebagian besar bagian hati. Hepatosit merupakan sel parenkimial utama pada hati yang berperan pada banyaknya hasil metabolisme.
Pada pengamatan mikroskop perbesaran 10x10 ditemukan liver capsul venna, arteriol, hepatosit dan  bile duct. Vena merupakan pembuluh darah yang berukuran besar. Bile duct adalah saluran empedu yang alirannya ke luar hati menuju ke usus. Eritrosit merupakan sel darah merah yang berfungsi mengangkat dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini diperkuat oleh Pratiwi dan Manan (2015) yang menyatakan bahwa pembuluh darah arteri , arteri, hati, dan vena bermuara ke dalam hati, sedangkan saluran empedu meninggalkan organ hati menuju organ usus.
DAFTAR PUSTAKA
Triadani, A. E., R. Aryawati dan G. Diamsyah. 2010. Pengaruh Logam Timbal (Pb) terhadap Jaringan Hati Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivielis). Maspari Journal. 1(2): 42-47.
Teknik Dasar Histologi pada Ikan Gurami (Osphorenemus gouramy). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Ilmu Kelautan. 7(2):153-158,