Blogg Histologi Trip 3
Monday, 21 May 2018
Sunday, 20 May 2018
HISTOLOGI ORGAN GINJAL
HISTOLOGI GINJAL PADA IKAN (Clarias sp)
Keterangan :
1. Glomerulus
2. Tubulus Distal
3. Tubulus Proksimal 2
4. Tubulus Proksimal 1
Ginjal
ikan pada umumnya terletak diantara columna vertebralis dan gelembung renang,
terletak diatas rongga perut, diluar peritonium, dibawah tulang punggung dan
aorta dorsalis. Ginjal ikan tersusun atas 2 bagian yaitu ginjal depan dan
belakang yang terlihat menempel satu sama lain dan juga menyerupai organ
berbentuk segitiga melebar dan berwarna merah. Fungsi ginjal yaitu untuk
menyaring sisa-sisa proses metabolisme dan mengambil zat-zat yang diperlukan
oleh tubuh dan akan diedarkan kembali melalui darah. Selain itu darah juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan, tekanan osmotik cairan tubuh ikan. Hal
ini diperkuat oleh Mandra et al (2013) bahwa ginjal melakukan fungsi penting
yang berkaitan dengan elektrolit dan keseimbangan air serta mempertahankan
lingkungan internal yang stabil (osmoregulasi). Organ
ginjal dapat dijadikan adanya pencemaran air. Ginjal ikan merupakan salah satu
organ pertama yang terpapar oleh pencemaran perairan, karena ginjal merupakan
organ yang berfungsi untuk menyaring sisa – sisa dari metabolisme. Hal ini juga
diperkuat oleh
Wagiman et al .(2014) yang menyatakn bahwa ginjal ikan secara umum terletak
diantara columna vertebralis dan gelembung renang. Berada diatas rongga perut
diluar peritonium, dibawah tulang punggung dan aorta dorsalis. Ginjal terbentuk
dari dua bagian, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan yang saling menempel satu
sama lain dan menyerupai satu organ yang berbentuk segitiga melebar dan
berwarna merah.
Perbesaran
pengamatan pada 4 x 10 dan 10 x 10 didapatkan organ target yaitu glomerulus,
tubulus proksimal, tubulus proksimal 2 dan tubulus distal. Glomerulus juga
sering disebut dengan jaringan kapiler. Glomerulus berbentuk menyerupai angka
enam. Fungsi ginjal pertama kali yaitu dimulai di glomerulus, yaitu pembentuk
ultra filtra enam plasma ultrafiltra akan memasuki kapsula bowmen dan menujiu
ke lumen pada tubulus. Saat filtrasi melalui bagian segmen di tubulus. Hal ini
diperkuat oleh Tresnati, (2013) menyatakan bahwa glomerulus atau lebih dikenal
dengan jaringan kapiler, tidak berbentuk bulat utuh rapi tapi menyerupai angka
enam. Fungsi glomerulus yaitu pembentuk ultra filtra dari plasma. Glomerulus
yang tersusun dari kapiler darah berfungsi sebagai penyaring selektif dari
darah terutama dalam filtrasi darah normal.
Daftar Pustaka:
Mandra, S., N. Marusin dan P.
Santoso. 2013. Analisis Histologi Ginjal Ikan Asang
(Osteochilus hasselti) di Danau Maninjau
dan Singkawak, Sumatera Barat.
Jurnal
Biologi Universitas Andalas. 2(3): 194-200.
Tresnati, J. 2013. Perubahan
Jaringan Ginjal Ikan Pari Kembung (Dacyatis
kugli)
Akibat
Paparan Logam Merkuri (Hg). Semnaskan: 1-5.
Wagiman, Yusfiati dan R. Elvyra.
2014. Struktur Ginjal Ikan Selais
(Ompokhypopthalmus Bleeker, 1846) di
Perairan Sungai Siak Kota Pekanbaru.
1(2):
1-9.
HISTOLOGI ORGAN LIMPA
HISTOLOGI LIMPA PADA IKAN (Clarias sp)
Keterangan
1 = red pulp
2 = white pulp
Berdasarkan Praktikum Histologi Ikan tentang
limpa Ikan Lele (Clarias sp.) yang
telah dilakukan di Laboratorium Kering Gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro, diketahui bahwa limpa merupakan organ
hematopoietik pada ikan yang penting. Limpa merupakan organ limfoid
terbesar dan terletak dibagian depan dekat dengan hati. Secara anatomis, tepi limpa
yang normal berbentuk pipih dan limpa memiliki warna cenderung ke merah gelap
dan hitam. Limpa memiliki
fungsi untuk memproduksi sel getah bening dan menyimpan sel darah
merah. Organ limpa memproduksi sel darah merah yang terdiri dari eritrosit
yang belum matang ataupun sel-sel yang akan berdiferensiasi menjadi eritrosit
setelah memasuki sirkulasi darah. Fungsi limpa juga untuk
mengakumulasi makrofaga, sebagai tempat cadangan darah dan sebagai organ
pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang
masuk ke dalam darah. Hal ini diperkuat oleh Pratiwi dan
Manan (2015), yang menyatakan bahwa limpa merupakan organ yang sangat penting
bagi ikan. Darah dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk
limpa melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi digumpalkan oleh melano
makrofaga (Mm) berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri. Jaringan limpa
pada ikan sama dengan jaringan hati dan usus yaitu normal.
Beberapa bagian pada organ hati ikan lele (Clarias sp.) yang telah ditemukan pada perbesaran
mikroskop 4x10 dan perbesaran mikroskop 10x10 terlihat pulpa putih (white pulp) dan pulpa merah (red pulp). Pulpa merah mengandung banyak
eritrosit, sedangkan pulpa putih mengandung banyak limfosit. Ketika pulpa merah
terisi oleh sel darah merah, pulpa putih dapat terlihat dengan jelas. Pulpa
putih merupakan jaringan limfatik primer yang dapat menghasilkan sel darah
putih seperti leukosit dan granulosit. Limpa juga bisa mengalami deplesi
folikel limfoid pada pulpa putih apabila kepadatan sel limfoid berkurang. Hal
ini diperkuat oleh Johnny dan Roza (2009), yang mengatakan bahwa pengamatan
organ limpa menunjukkan banyak sel-sel raksasa (giant cell). Sel-sel
raksasa yang dikenal sebagai leukosit merupakan salah satu sel darah yang
mempunyai peran sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh ikan. Leukosit
sangat berbeda dari eritrosit karena memiliki kemampuan bergerak bebas.
Leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan. Jumlah seluruh
leukosit jauh di bawah eritrosit dan jumlahnya bervariasi berdasarkan jenis hewannya.
Jumlah leukosit yang menyimpang dari keadaan normal mempunyai arti klinik
penting dalam mengevaluasi gangguan kesehatan. Jumlah leukosit akan meningkat
secara pesat dalam waktu yang singkat apabila terjadi suatu penyakit infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Johnny F. dan D. Roza.
2009. Kasus Infeksi Virus Irido pada Benih Ikan Kerapu Pasir, Epinephelus Corallicola
di Hatchery. Jurnal Perikanan. XI (1) : 8-12.
Pratiwi, H. C. dan A. Manan.
2015. Teknik Dasar Histologi pada Ikan Gurami (Osphorenemus gouramy). Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Ilmu Kelautan. 7(2) : 153-158.
HISTOLOGI ORGAN HATI
HISTOLOGI HATI IKAN (Clarias sp)
Perbesaran 4X10
Perbesaran 10x10
Berdasarkan Praktikum
Histologi Ikan Tentang Hati Ikan Lele (Clarias
sp) yang telah dilakukan di Laboratorium Kering Gedung C Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, diketahui bahwa hati merupakan alat
metabolisme tubuh, organ hati menghasilkan cairan empedu sebagai emulsifikator
lemak yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Fungsi hati antara
lain yaitu menghasilkan empedu, membantu daya absorbsi lemak di usus dan
mengubah zat yang tidak dapat larut dalam air, sebagai tempat metabolisme,
mengahancurkan sel darah pada ikan, mempertahankan kimia darah sessuai pada
tubuh ikan, menawarkan dan menghilangkan racun, dan berperan dalam mengatur
kadar nitrogen dalam proses ekskresi. Hal ini diperkuat oleh oleh Triadani et al. (2010) yang menyatakan bahwa hati
merupakan organ penting untuk mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Hati
merupakan organ yang berfungsi untuk mendeteksi racun pada tubuh. Jika hati
terganggu maka proses metabolisme juga akan terganggu.
Beberapa bagian pada
organ hati ikan lele (Clarias sp.) yang telah ditemukan pada perbesaran
mikroskop 4x10 terlihat liver capsul venna, kapiler, eritrosit,
arteriol, dan hepatosit. Hepatosit mengisi sebagian besar bagian hati.
Hepatosit merupakan sel parenkimial utama pada hati yang berperan pada
banyaknya hasil metabolisme.
Pada pengamatan
mikroskop perbesaran 10x10 ditemukan liver
capsul venna, arteriol, hepatosit dan bile duct. Vena merupakan pembuluh darah
yang berukuran besar. Bile duct
adalah saluran empedu yang alirannya ke luar hati menuju ke usus. Eritrosit
merupakan sel darah merah yang berfungsi mengangkat dan mengedarkan darah ke
seluruh tubuh. Hal ini diperkuat oleh Pratiwi dan Manan (2015) yang menyatakan
bahwa pembuluh darah arteri , arteri, hati, dan vena bermuara ke dalam hati,
sedangkan saluran empedu meninggalkan organ hati menuju organ usus.
DAFTAR PUSTAKA
Triadani, A. E.,
R. Aryawati dan G. Diamsyah. 2010. Pengaruh Logam Timbal (Pb) terhadap Jaringan
Hati Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivielis). Maspari Journal. 1(2): 42-47.
Teknik Dasar
Histologi pada Ikan Gurami (Osphorenemus
gouramy). Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Ilmu Kelautan. 7(2):153-158,
Subscribe to:
Posts (Atom)